Oleh : Fitrotunnisa
Kebudayaan Indramayu
Kebudayaan yang saat ini masih menjadi bagian dari masyarakat Indramayu adalah
upacara adat Nadran, Ngarot, Jaringan, Ngunjung, Mapag Tamba, Mapag Sri dan Sedekah
Bumi. Untuk lebih jelasnya mari lihat penjelasan berikut ini :
1)
Nadran, Upacara ini merupakan sebuahcerminan
dari hubungan antara manusia dengan Sang pencipta berupa ungkapan rasa
syukurakan hasil tangkapan ikan dan mengharapkan akan peningkatan hasil ditahun
mendatang serta dijauhkan dari bencana dan marabahaya dalam mencari nafkah di
laut. Umumnya upacara adat nadran ini diselenggarakan antara bulan Oktober sampai
Desember yang bertempat di Pantai Eretan, Dadap, Karangsong, Limbangan Glayem,
Bugel dan Ujung Gebang.
2)
Ngarot, Upacara ini merupakan salah satu upacara adat yang sejak abad 16
sampai dengan sekarang masih tetap diselenggarakan terutama oleh masyarakat Desa
Lelea setiap menjelang penggarapan sawah. Upacara ini dilaksanakan dalam rangka
memohon agar mendapatkan hasil pertanian yang melimpah. Upacara adat ngarot atau
kasinoman dilaksanakan setiap hari Rabu, minggu keempat bulan November,
dimana pesertanya adalah para muda-mudi dengan kostum yang khas dan aksesoris
yang gemerlap.
3)
Jaringan, yaitu upacara kaum remaja yang bertujuan untuk mencari pasangan hidup
yang dialaksanakan setiap malam bulan purnama. Kegiatan ini biasanya bertempat
di desa Parean Kecamatan Kandanghaur.
4)
Ngunjung atau unjungan, yaitu upacara syukuran yang dilaksanakan di kuburan-kuburan yang
dianggap keramat oleh masyarakat sekitar, dan biasanya dilaksanakan pada bulan Syuro,
Mulud.
5)
Mapag Tamba, yaitu upcara yang
dilaksanakan dengan tujuan untuk mengusir penyakit, dengan cara membawa air
tamba kedalam bumbung bambu yang berasal dari Kasepuhan atau Sumber untuk
disiramkan ke air yang mengalir kesawah pada sawah yang berada di batas desa.
6)
Mapag Sri, adalah upacara yang
dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada sang pencipta
atas tibanya masa panen, dengan cara melaksanakan pagelaran kesenian wayang kulit
sehari semalam dengan lakon khusus dan dilaksanakan di Balai Desa.
7)
Sedekah Bumi, adalah upacara yang
dilaksanakan oleh petani pada saat akan turun hujan menggarap sawahnya.
Biasanya dilakukan pada awal musim hujanya itu sekitar bulan Oktober dan Desember.
Prosesi upacara ini dimulai dari berkumpulnya masyarakat disuatu tempat dilakukan
doa bersama dan setelah itu dilakukan upcara adat.
No comments:
Post a Comment