Wednesday, January 25, 2012


Oleh : Fitrotunnisa
Kebudayaan Indramayu

Kebudayaan yang saat ini masih menjadi bagian dari masyarakat Indramayu adalah upacara adat Nadran, Ngarot, Jaringan, Ngunjung, Mapag Tamba, Mapag Sri dan Sedekah Bumi. Untuk lebih jelasnya mari lihat penjelasan berikut ini : 

1)      Nadran, Upacara ini merupakan sebuahcerminan dari hubungan antara manusia dengan Sang pencipta berupa ungkapan rasa syukurakan hasil tangkapan ikan dan mengharapkan akan peningkatan hasil ditahun mendatang serta dijauhkan dari bencana dan marabahaya dalam mencari nafkah di laut. Umumnya upacara adat nadran ini diselenggarakan antara bulan Oktober sampai Desember yang bertempat di Pantai Eretan, Dadap, Karangsong, Limbangan Glayem, Bugel dan Ujung Gebang.

2)        Ngarot, Upacara ini merupakan salah satu upacara adat yang sejak abad 16 sampai dengan sekarang masih tetap diselenggarakan terutama oleh masyarakat Desa Lelea setiap menjelang penggarapan sawah. Upacara ini dilaksanakan dalam rangka memohon agar mendapatkan hasil pertanian yang melimpah. Upacara adat ngarot atau kasinoman dilaksanakan setiap hari Rabu, minggu keempat bulan  November, dimana pesertanya adalah para muda-mudi dengan kostum yang khas dan aksesoris yang gemerlap.

3)      Jaringan, yaitu upacara kaum remaja yang bertujuan untuk mencari pasangan hidup yang dialaksanakan setiap malam bulan purnama. Kegiatan ini biasanya bertempat di desa Parean Kecamatan Kandanghaur.

4)      Ngunjung atau unjungan, yaitu upacara syukuran yang dilaksanakan di kuburan-kuburan yang dianggap keramat oleh masyarakat sekitar, dan biasanya dilaksanakan pada bulan Syuro, Mulud.

5)      Mapag Tamba,  yaitu upcara yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengusir penyakit, dengan cara membawa air tamba kedalam bumbung  bambu yang berasal dari Kasepuhan atau Sumber untuk disiramkan ke air yang mengalir kesawah pada sawah yang berada di batas desa.

6)      Mapag Sri,  adalah upacara yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada sang pencipta atas tibanya masa panen, dengan cara melaksanakan pagelaran kesenian wayang kulit sehari semalam dengan lakon khusus dan dilaksanakan di Balai Desa.


7)      Sedekah Bumi,  adalah upacara yang dilaksanakan oleh petani pada saat akan turun hujan menggarap sawahnya. Biasanya dilakukan pada awal musim hujanya itu sekitar bulan Oktober dan Desember. Prosesi upacara ini dimulai dari berkumpulnya masyarakat disuatu tempat dilakukan doa bersama dan setelah itu dilakukan upcara adat.
Oleh : Fujiana Puspita L.
Tarian khas Indramayu
1.      Tari topeng Indramayu


Tari topeng indramayu berasal dari tradisi dilingkungan Istana Kacirebonan sebagai acara kerajaan, misalnya penyambutan tamu raja. Lama-kelamaan, tari ini diminati masyarakat di luar keraton sampai menyebar ke tanah Indramayu.
Tari istana lantas berubah fungsi menjadi tari rakyat. Sekalipun antara Keraton Cirebon dan tradisi Indramayu bertopeng sama, bentuk dan tokohnya, namun gaya dan gerak tarinya sangat berbeda.
Bila tari Topeng Cirebon berisi gerak Tari Topeng Panji, Samba, Tumenggung, dan Kelana, pada Tari Topeng yang dikembangkan di Indramayu ini ada gerak lain, di antaranya ada Samba Merah, Samba Udeng, dan Rumyang.
Tari Topeng Panji yang bersimbol bayi yang baru lahir-sehingga geraknya pun mencerminkan bayi yang baru lahir. Juga Tari Topeng Panji, dengan pemain berkostum merah dan gerak yang gemulai. Sedang Tari Topeng Samba, dimainkan penari lain dengan kostum hitam bertopeng putih, geraknya lebih lincah dan dinamis.



Kerajinan khas Indramayu
Batik Paoman
Kegiatan membatik di Kabupaten Indramayu telah tumbuh sejak ratuasan tahun yang lalu.Ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya batik-batik kuno yang setelah diuji usianya ada yang berumur 200-300 tahun. Batik kuno klasik ini banyak dimiliki kalangan tertentu yang secara turun-temurun benjadi benda warisan dari nenek moyang mereka.
Adapun budaya seni membatik konon diperkenalkan oleh para pedagang bangsa Cina di daerah pesisir pantai utara, yang kemudian dipelajari oleh istri-istri nelayan Indramayu sembari mengisi waktu senggang saat menanti suaminya melaut. Lama-kelamaan budaya membatik berkembang menjadi ciri khas daerah baik motif maupun corak dan pewarnaannya yang dipengaruhi oleh karakteristik masyarakat dan lingkungan setempat.
Sampai hari ini Batik Paoman Indramayu telah memiliki 143 motif, dan seluruhnya telah dididaftarkan di Departemen Kehakiman dan Ham untuk mendapat Hak Cipta. Namun demikian hingga sekarang baru 50 motif batik yang sudah mendapat sertifikat Hak Cipta. Adapun sisanya masih dalam proses.

Adapun jumlah perusahaan Batik di Indramayu sampai saat ini ada sejumlah 80 unit usaha. Mereka tersebar di Kelurahan Paoman, Desa Penganjang, Desa Terusan, dan Desa Pajirikan. Semua pengusaha batik di daerah ini disebut Sentra Batik di Kabupaten Indramayu. Dari 80 Unit usaha tersebut hanya ada beberapa pengusaha saja yang sudah memiliki show Room.

Makna dibalik Motif Batik Paoman Indramayu Jawa Barat

1.KEMBANG SUKET
Motif ini diangkat dari kisah disekitar masyarakat indramayu,mengingat kembang suket banyak tumbuh disekitar pekarangan rumah penduduk (suket=rumput).Tamanan ini merupakan tanaman liar,tumbuh dengan subur dan tidak memerlukan pemeliharaan.Bentuk kembsngnya kecil-kecil dan banyak.
2.KEMBANG PETE
Tanaman pete merupakan tamanan yang banyak yang tumbuh di daerah pegunungan yakni di kabupaten subang dan sumedang yang berbatasan dengan wilayah Indramayu bagiaan selatan.Buah biji pete ini banyak dikomsumsi masyarakat karena rasanya yang khas dan digemari oleh orang-orang indramayu sebagai makanan lalaban dan di buat sambel goreng.Sebagai wujud apresiasi pembatik akan kecintaan masyarakat terhadap pangan satu ini,maka dibuatlah motif kembang pete.
3. LASEM URANG
Sebagai daerah pesisir, Indramayu dikenal kaya potensi perikanannya diantaranya udang (urang dalam bahasa Indramayu). Urang berarti udang yang bentuknya kecil-kecil seperti kerang dan banyak dimakan burung atau manusia. Lasem adalah nama tempat yang banyak menghasilkan udang-udang kecil tersebut. Lasem juga merupakan daerah asal pembatikan . Terinspirasi dari cerita tersebut, maka dibuatlah motif batik Lasem Urang.
6. KERETA KENCANA
Motif ini melambangkan kendaraan khusus para jendral untuk meninjau kamp-kamp ketika berkeliling di sepanjang Wialayh Indramayu Utara, karena anggapan mereka basis Masyumi berada di daerah Babadan dan sekelilingnya. Sesampainya disana mareka berteriak sambil meniupkan slompret sebagai pertanda waktu alarm yang tujuannya untuk mengangkat harta pribumi untuk perbekalan Belanda.
Istilah sekarang garong di malam hari. Itulah kisah kekejaman penjajah yang digambarkan dalam motif batik ini.
7. MERAK BERUNDING
Motif ini menggambarkan perundinga antara Belanda denan warga pribumi. Karena Tentara Belanda sering berbuat licik maka perundangan ini sering ditolak warga pribumi. Warga sudah kesal dan menderita karena kehabisan bahan pangan dan sering dirampok oleh KNIL Belanda. Ada sebagian warga yang dipaksa jadi koki/pembantu juru masak dank arena ketidakperdayaan akhirnya mengikuti semua perinta Belanda. Menyiasati kondasi tersebut, maka warga berpura-pura mau diajak berunding, padahal kaum bapak-bapak sudah menyiapkan taktik dan merencanakan peperangan diwaktu malam hari, karena belanda tidak bisa melawan waktu malam hari, dan terjadilah perang geriya. Berdasarkan latar belakang sejarah tersebut, maka dibuatlah motif Merak Berundingini.
8. MANUK DRAWES
Manuk Drawes adalah sejenis burung yang banyak beterbangan dan hinggap di sekitar rumah-rumah di Desa Babadan. Burung ini punya kebiasaan suka ngiler /mengeluarkan liur untuk menarik mangsanya(serangga). Karena begitu akrabnya dengan lingkungan keseharian penduduk, maka para pembatik mengabadikan hudungan tersebut dalam bentuk motif Manuk Drawes.
9. MERAK NGIBING

Motif ini diangkat dari kisah jaman Pendudukan Belanda. Untuk melepaskan belenggu penjajahan dari bumi pertiwi, rakyat bahu-membahu berperang melawan belanda. Strategi perang yang dilakukan oleh rakyat pribumi Indramayu adalah perang bergerilya di waktu malam hari pada saat KNIL Belanda sedang tidur lelap. Rakyat menyerang secara sembunyi-sembunyi dari hutan-hutan belukar sehingga Belanda tidak menduga adanya penyerangan. Peperangan dengan taktik gerilya ini banyak dimenangkan rakyat Indramayu.
Untuk meluapkan kegembiraan rakyat Indramayu pada saat memenangkan peperangan melawan KNIL Belanda, maka divisiualisasikan para pembatikan dalam motif merak ngibing.
10. PACAR CINA
Pacar adalah tnman yang berasal dari daratan Cina dengan karakteristik daunnya kecil, dengan bentuk pohon tidak begitu besar dengan bunganya bulat kecil-kecil. Fungsi dari daunnya yaitu untuk bahan kutek pemerah kuku. Banyak orang Belanda menaruh simpati pada wanita muda Indramayu Utara karena tangannya lentik dengan cat kuku berwarna merah, badannya kecil semampai dengan pakaian panjang dan berkebaya. Para pembatik melukiskan kebiasaan yang terjadi di masyarakat ini dalam motif Pacar Cina.
11. PERANG TEJA
Motif ini menggambarkan peperangan antara rakyat Indramayu melawan serdadu Belanda yang terjadiu sepanjang pinggiran kali Cimanuk Desa Penganjang sampai Babadan. Banyak tentara Belanda yang berjaga-jaga mengawasi penduduk pribumi terutama kaum lelaki. Bahkan terjadi penggeledahan ke rumah-rumah penduduk untuk mencari kapal-kapal milik pribumi, padahal kapal-kapal tersebut tersebut sudah dikumpulkan di Pulau Nila dengan alasan disana dilindungi oleh sesepuh Ki Singub yang sakti. Dengan strategi perang gerilya, penduduk menyerang Belanda di malam hari dan karena Belanda tidak menduga adanya serangan tersebut, maka banyak sekali serdadu belanda yang tewas. Akhirnya atasan serdadu Belanda memanggil prajurit yang lain meniupkan terompet. Dengan kemarahan yang membabi buta serdadu menyerang dan menyiksa warga pribumi bahkan tidak segan-segan memperkosa perempuan pribumi untuk mencari tahu keberadaan suami mereka. Atas dasar kejadian itu maka diciptakanlah motif batik Perang Teja.
12. PENTIL KUISTA
Disekitar Desa Babadan, Centigi dan Rambatan banyak terdapat pohon kuista, buahnya bulat seperti bola,kulitnya keras, warnanya krem kecoklat-coklatan, rasa buahnya pada saat mentah sangat hambar dan ketika matang rasanya manis, biasanya dibuat sirup campolay dan rujak. Begitu digemarinya buah kuista ini hingga menjadi obyek bisnis yang menguntungkan pada masa itu. Untuk mengenang masa-masa keemasan buah tersebut,maka dibuatlah notif batik Pentil Kuista.
13.SAWAT PENTI KUISTA
Motif ini merupakan kombinasi antara gambar sawat dan pohon kuista yang banyak dijumpai peduduk dalam acara kenduri pada waktu itu. Sawat adalah mahkota penganten yang dipasang di kedua tangan diatas siku.kuista adalah sejenis pohon yang banyak tumbuh disekitar Desa Babadan, Centigi dan Rambatan, buahnya bulat seperti bola, kulitnya keras, warnanya krem kecoklat-coklatan, rasa buahnya pada saat mentah sangat hambar dan ketika matang rasanya manis,biasanya dibuat sirup campolay dan rujak.
14.OBAR-ABIR
Diangkat dari kejadian ombak laut yang cukup besar pada saat angin kencang sehingga para pelaut berusaha sekuat tenaga menyelamatkan diri dan akhirnya terdampar diPantai Tirtamaya yang dulu namanya pantai Balongan karena disana ditemukan balong yang gede, airnya cukup dingin padahal ditepi pantai. Di dalamnya banyak dijumpai biota laut antara lainnya binatang laut, rumput laut, karang laut dan lain sebagainya. Sampai kini balong tersebut masih tetap dipelihara, maka Desa tersebut dinamakan Desa Balongan, Desa Kilang Minyak.
15. SAWAT BISKUIT
Motif ini menggambarkan perpaduaan antara sawat dan biskuit yang cukup familiar dipergunakan pada acara tertetu di masyarakat. Sawat adalah makhota penganten yang dipasang pada kedua tangan diatas siku.Biskuit merupekan makanan/kue yang biasa dimakan sama orang Belanda dulu pada acara pesta-pesta pernikahan orang Belanda maupun rakyat Indramayu yang memakai pakaian adat / makhkota. 
Oleh : Anik Kosasi


Tempat Wisata Situ Bolang

Situ Bolang merupakan salah satu tempat wisata alternatif yang mempunyai daya tarik tersendiri, seperti Memancing, Area Perkemahan dan Rekreasi Air. Tempat tersebut terletak di Desa Jatisura Kecamatan Cikedung ± 20 Km dari Kota Indramayu, Situ Bolang juga memiliki Nuansa Pedesaan yang sangat kental dengan Panorama Pesawahan, Ternak Kambing, dan Pohon Mangga yang tumbuh disekeliling Situ Bolang yang begitu menyajikan suasana nyaman. Udara pagi di Situ Bolang ini cukup sejuk, disekeliling Situ Bolang ini banyak terdapat orang berdagang aneka makanan, namun yang lebih banyak dijual diwarung – warung ini yaitu ikan atau ayam bakar. Orang yang berdagang disekitar Situ Bolang ini merupakan penduduk asli Desa Jatisura. Para pedagang ini memberikan tempat yang nyaman untuk menikmati makanan yang disajikan dan menikmati keindahan Situ Bolang. Pada hari – hari libur tertentu banyak pengunjung yang datang untuk melihat dan menikmati keindahan alam Situ Bolang yang masih alami.

Friday, January 20, 2012

Makanan Khas Indramayu

Oleh : Ani Wahyu Ningsih
Kelas : III A

Wisata Kuliner Keripik Mangga
 Makanan olahan khas Dermayonan ini terbuat dari hasil bumi Indramayu yang terkenal yakni mangga, ini merupakan inovasi terbaru dalam mengolah mangga yang sebelumnya hanya dinikmati dalam bentuk buah saja.Mangga Indramayu terkenal enak dan manis, tak ayal di sepanjang jalur utama di Indramayu banyak pedagang buah mangga sebagai oleh-oleh khas Indramayu. Tak afdol rasanya jika berkunjung ke Indramayu tapi tidak mencicipi mangga Indramayu.


NASI LENGKOH


Sega lengko (nasi lengko dalam bahasa Indonesia) adalah makanan khas masyarakat Indramayu. Makanan khas yang sederhana ini sarat akan protein dan serat rendah kalori karena bahan-bahan yang digunakan adalah 100% non-hewani. Bahan-bahannya antara lain: nasi putih (panas-panas lebih baik), tempe goreng, tahu goreng, mentimun (mentah segar, dicacah), tauge (direbus), bawang goreng, bumbu kacang (seperti bumbu rujak, pedas atau tidak, tergantung selera), dan kecap manis. Dan, umumnya kecap manis yang dipergunakan adalah kecap manis encer, bukan yang kental. Disiramkan ke atas semua bahan.*


Nagasari




Kue khas Dermayonan ini terbuat dari tepung beras berisikan pisang.Nagasari disebut juga dengan pipis.Kue ini biasanya dibalut dengan daun pisang. Selain bahan yang tersebut di atas, nagasari juga sering dikukus dengan balutan daun pandan sehingga menimbulkan aroma yang khas.